Besar, Kuat dan Pantang Menyerah Seperti Gajah

Sabtu, 21 Maret 2015

Backpacker? Siapa Takut.


            Haiiiiiiii sobat gajah, kangen ihh udah berapa lama ya gua ga ngeblog? Lama beut dari zaman PD 1 sampe sekarang keknya *halah macam apaan tau* biasa bersemedi dulu dalem goa nunggu puing-puing ide *apa sih naddd? Serah looo* udah ah jangan panjang-panjang kata sambutannya ntar jadi pidato lagi -_-
            Sobat gajah tau gaaaa? Gua sekarang lagi tertarik banget sama yang namanya backpacker. Kalian pada tau kan itu apaan? Kagak tau ya? Berarti kalian berungtung baca post-an gua kali ini. backpacker itu “Wisata beransel atau perjalanan ke suatu tempat tanpa membawa barang-barang yang memberatkan atau membawa koper. Adapun barang bawaan hanya berupa tas yang digendong, pakaian secukupnya, dan perlengkapan lain yang dianggap perlu.” Kalau kata wikipedia sih gitu.

         Kalau katanya mz ndup mah (@waskithash) di ask.fm doi Backpacker.... Kadang di sebut-sebut gembel. Menggembel di negeri orang. Beberapa dari kami (backpacker) yg berjiwa nekat, tak ragu untuk tidur di sembarang tempat, makan seadanya, dan tak terpaku dari jumlah uang yg kami bawa selama di negeri orang.Tidak. Kami tidak pernah menyesal akan perjalanan yg kami lakukan. Justru kami bangga, kami memiliki banyak cerita hidup yg tak mungkin di lupakan.Justru kami bangga, kami telah melihat dunia luas di banding mereka yg hanya duduk santai di sofa.Justru kami bangga, kami telah belajar banyak dan membawa pulang banyak pengalaman.Ya. Inilah kami. Menikmati hidup dgn berkeliling dunia, dgn gaya kami. Backpacker.

Tapi ada beberapa pendapat tentang ini, menurut kak @catperku mah backpacker itu secara mendasar seorang smart traveler, Sekali lagi smart traveler bukan berarti buat pergi traveling lu harus sekolah dulu, kursus dan lain – lainnya. That’s dumb  lu hanya akan menghabiskan waktu untuk belajar teori. Ingat traveling berarti learning by doing, karena di perjalanan lu akan menemukan hal – hal yang tidak bisa ditemukan di sekolah, bahkan disekolah terbaik sekalipun.
Jelaskan apa maksudnya? Oke kalian pinter. Pada heran ga kenapa tiba-tiba gua tertarik sama ini? *engga* ih bodo harus baca yang engga mau tau juga. Jadi gini kan ya, waktu itu gua lagi buka ask.fm eh tiba-tiba di beranda gua ada akunnya mas ndup (@waskithash) yang lagi berbagi pengalamannya pas lagi backpackeran, gua kedorong kan ya buat stalking dan shitt gua langsung suka sama orangnya, eh ralat sama backpacker ini.
Jadi backpacker itu enak loh, kenapa? Pertama lu jalan-jalan dengan biaya yang murah, ketemu sama orang-orang baru, nguji adrenalin lu, ngebuat fisik lu bagus,ngeliat betapa indahnya alam, nginep di tempat yang baru dan banyak bangettt lebihnya. Bagi lu yang nanya “biaya murah itu tidur dimana? Di bandara? Stasiun? Terminal? Mobil?” lu ga tau kan seninya gimana tidur tempat yang kaya gitu? Selagi lu bisa, kenapa ga mau. Mumpung masih muda masih sehat coba deh.
Nah ini dia masalahnya, gua sampe sekarang juga belum nyoba. ga ada temennya ye kali gua keliling sendiri, sebenernya gua cemen nih belum pemberani banget. Makanya yuk lah yang mau pergi ajak-ajak napaaa #kode
Udah ah abis ceritanya, intinya lu harus coba selagi lu bisa buang ketakutan itu dan jalani tantangannya. Makasih ya sobat gajah yang udah mau baca, mudah-mudahan tertarik, muachhhh..


penampakan potonya mas ndup pas lagi backpackeran
20

Sabtu, 14 Maret 2015

Datang Untuk Pergi


                Aku tau semua yang ada pasti akan hilang, semua yang indah pasti akan rusak, semua yang hidup pasti akan mati, begitu juga datang pasti akan pergi. Bunga yang indah pasti akan layu, orang hidup pasti akan mati, begitu juga kamu memberi kesenangan lalu pergi meninggalkan kesedihan.
            Kenapa harus datang kalau ujung-ujungnya pergi? Apa ingin memberi kesenangan sebentar untuk kesedihan yang lebih lama? Egois. Tapi kalau tidak datang, apa bisa merasakan kesenangan itu? Ya walau akan berakhir melelahkan.
            Kenapa harus pergi ketika sudah ada kata ‘nyaman’? Sebelum ada kata ‘nyaman’ kenapa tidak pergi? Agar tidak ada rasa kehilangan. Ketika tidak diharapkan, selalu datang dengan berseri-seri. Tapi ketika diharapkan apa yang didapat? Bayangan pun tak ada.
            Awalnya mencoba dekat, dengan hal-hal yang sepele, tapi karena hal sepele itu aku selalu ingin selalu dekat. Ucapan-ucapan yang selalu membuat tersenyum ketika membacanya, gombalan-gombalan yang sangat klasik tapi itu menyenangkan. Dan karena semua itu ada kata ‘nyaman’. Memang baru ‘nyaman’ tapi siapa yang tau kalau rasa ini berkembang menjadi lebih?

            Kita memang bebas untuk memilih datang lalu menetap, atau datang hanya untuk singgah dan pergi. Semua memiliki resikonya masing-masing, dan inilah resiko yang diberikan dari datang hanya untuk singgah dan pergi rasa kehilangan. Semoga saja rasa kehilangan ini, hanya sebentar dan bisa mencari orang yang datang untuk menetap. Terima kasih sudah memberi kesenangan walau hanya sebentar. 
4